HOTNASIONAL.COM, KARAWANG- Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang menggelar Seminar Nasional Pendidikan Agama Islam dengan mengusung tema “Rekonstruksi Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Jaman” yang di ikuti oleh seribu lebih mahasiswa dari berbagai fakultas kejuruan semester satu di Aula Gedung Rektorat Universitas Buana Perjuangan Karawang pada rabu 6 November 2024.
Dr Abdul Holik, M.M.Pd sebagai pemateri Seminar Nasional mengungkapkan Di dunia yang semakin pluralis, Pendidikan Agama Islam (PAI) di perguruan tinggi juga perlu mengajarkan toleransi dan dialog antaragama. Mahasiswa harus dibekali kemampuan untuk hidup berdampingan secara damai dalam masyarakat yang multikultural dan multiagama. Pendidikan agama yang inklusif dan membuka ruang dialog antaragama menjadi kunci dalam menjaga kerukunan dan mencegah konflik.
“Urgensi rekontruksi Pendidikan Agama Islam saat ini sangat dibutuhkan dalam menghadapai tantangan zaman yang tidak mudah, karena begitu banyak informasi yang masuk sehingga menimbulkan pemikiran yang beragam, dalam artian bahwa Pendidikan Agama Islam selama ini hanya di kontasikan sebagai Pendidikan yang kolot (tua), bukan hanya mengajarkan tentang bagaimana harus Koharoh, bagaimana harus berwudu yang baik. Dalam konteks rektruksi pemikiran Pendidikan agama islam sekarang ini mahasiswa di ajak untuk merekontruksi pemikiran Pendidikan agama islam itu tidak hanya pada fikih saja, tetapi harus diajak berpikir kedunia politik, dunia sosial, dan dunia ekonomi”.
“Dan itu sudah menjadi bagian yang integral dalam Pendidikan Agama Islam yang harus dikuatkan lagi kepada mahasiswa . Rekontruksi itu adalah bagaimana meningkatkan pemahaman peserta didik atau mahasiswa yang sekarang itu seolah olah dikonotasikan terbelakang, didalam Pendidikan agama islamnnya, sehingga perlu baik kalangan pendidik perguruan tinggi untuk merobah kurikulum, sehingga apa yang terjadi sekarang itu betul betul kontekstual dengan Pendidikan agama islam, seolah olah selama ini Pendidikan agama islam itu berputar pada fiqih, padahal jika kita kaji ulang Pendidikan agama islam itu menyeluruh diseluruh aspek kehidupan,” ucapnya.
“Menurut Abdul Holik, rekontruksi Pendidikan Agama Islam ini sangat penting sekali harus segera dilakukan rekontruksi, karena sekarang ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat, kalau misalnya ilmu pengetahuan tidak diimbangi oleh Pendidikan Agama Islam atau orang orang yang berada di Pendidikan Islam tidak mau bergabung atau tidak mau menggali potensi yang dia miliki dalam hal teknologi, maka pertama pasti akan ketinggalan yang Kedua akan banyak mahasiswa atau orang orang yang menyalahgunakan teknologi untuk kepentingan yang lebih maju, contoh seperti judi online, Heaker, dan orang orang yang menggunakan teknologi untuk kepentingan hal tidak baik, nah jika itu didasari dengan Pendidikan yang baik, dengan Pendidikan yang menyeluruh, integral menjadi Pendidikan islam mampu bisa membentengi teknologi hal hal yang buruk, baik itu di politik, sosial dan lainnya. “Holik berharap menghimbau kepada para mahasiswa untuk tidak kaku didalam memahami konteks Pendidikan agama islam, itu harus terbuka,” ujarnya.
Dalam Seminar Nasional ini Kaprodi PAI UBP Karawang, Khoerudin mengungkap seminar tersebut digelar di setiap semester yang di ikuti oleh mahasiswa prodi PAI dan mahasiswa prodi lainnya. “Program ini memang sudah direncanakan per semester, jadi setiap semester itu kita mengadakan seminar Pendidikan Agama Islam yang tema nya sendiri disesuaikan dengan kondisi zaman,” kata Khoerudin.
Khoerudin berharap para mahasiswa setelah mengikuti kegiatan ini bisa adaptif terhadap perubahan zaman. “Kita mencoba untuk membekali para mahasiswa dari Prodi PAI dan prodi lainnya cara berfikir dan bertingkah laku yang adaptif terhadap perubahan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai agama, seperti nilai-nilai toleransi, dan moderasi agama,” jelasnya.
Dia juga bersyukur antusiasme para mahasiswa UBP Karawang untuk mengikuti Seminar Pendidikan Agama Islam sangat tinggi.“Alhamdulillah, peserta yang hadir di seminar ini mencapai 1000 orang, melalui ofline dan online, terdiri dari Prodi PAI, dan prodi umum lainnya, semoga acara ini bermanfaat dan memiliki dampak yang positif bagi mahasiswa,” ujarnya.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Rektor UBP Karawang, Prof. Dr. Dedi Mulyadi, SE., MM, para dosen dan juga narasumber dari Bandung, Dr. Abdul Holik, M. Pd. Serta Kiyai Agus Fudholi sebagai moderator.
****Red******
ONLINENASIONAL.COM, KARAWANG- Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang menggelar Seminar Nasional Pendidikan Agama Islam dengan mengusung tema “Rekonstruksi Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan Jaman” yang di ikuti oleh seribu lebih mahasiswa dari berbagai fakultas kejuruan semester satu di Aula Gedung Rektorat Universitas Buana Perjuangan Karawang pada rabu 6 November 2024.
Dr Abdul Holik, M.M.Pd sebagai pemateri Seminar Nasional mengungkapkan Di dunia yang semakin pluralis, Pendidikan Agama Islam (PAI) di perguruan tinggi juga perlu mengajarkan toleransi dan dialog antaragama. Mahasiswa harus dibekali kemampuan untuk hidup berdampingan secara damai dalam masyarakat yang multikultural dan multiagama. Pendidikan agama yang inklusif dan membuka ruang dialog antaragama menjadi kunci dalam menjaga kerukunan dan mencegah konflik.
“Urgensi rekontruksi Pendidikan Agama Islam saat ini sangat dibutuhkan dalam menghadapai tantangan zaman yang tidak mudah, karena begitu banyak informasi yang masuk sehingga menimbulkan pemikiran yang beragam, dalam artian bahwa Pendidikan Agama Islam selama ini hanya di kontasikan sebagai Pendidikan yang kolot (tua), bukan hanya mengajarkan tentang bagaimana harus Koharoh, bagaimana harus berwudu yang baik. Dalam konteks rektruksi pemikiran Pendidikan agama islam sekarang ini mahasiswa di ajak untuk merekontruksi pemikiran Pendidikan agama islam itu tidak hanya pada fikih saja, tetapi harus diajak berpikir kedunia politik, dunia sosial, dan dunia ekonomi”.
“Dan itu sudah menjadi bagian yang integral dalam Pendidikan Agama Islam yang harus dikuatkan lagi kepada mahasiswa . Rekontruksi itu adalah bagaimana meningkatkan pemahaman peserta didik atau mahasiswa yang sekarang itu seolah olah dikonotasikan terbelakang, didalam Pendidikan agama islamnnya, sehingga perlu baik kalangan pendidik perguruan tinggi untuk merobah kurikulum, sehingga apa yang terjadi sekarang itu betul betul kontekstual dengan Pendidikan agama islam, seolah olah selama ini Pendidikan agama islam itu berputar pada fiqih, padahal jika kita kaji ulang Pendidikan agama islam itu menyeluruh diseluruh aspek kehidupan,” ucapnya.
“Menurut Abdul Holik, rekontruksi Pendidikan Agama Islam ini sangat penting sekali harus segera dilakukan rekontruksi, karena sekarang ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat, kalau misalnya ilmu pengetahuan tidak diimbangi oleh Pendidikan Agama Islam atau orang orang yang berada di Pendidikan Islam tidak mau bergabung atau tidak mau menggali potensi yang dia miliki dalam hal teknologi, maka pertama pasti akan ketinggalan yang Kedua akan banyak mahasiswa atau orang orang yang menyalahgunakan teknologi untuk kepentingan yang lebih maju, contoh seperti judi online, Heaker, dan orang orang yang menggunakan teknologi untuk kepentingan hal tidak baik, nah jika itu didasari dengan Pendidikan yang baik, dengan Pendidikan yang menyeluruh, integral menjadi Pendidikan islam mampu bisa membentengi teknologi hal hal yang buruk, baik itu di politik, sosial dan lainnya. “Holik berharap menghimbau kepada para mahasiswa untuk tidak kaku didalam memahami konteks Pendidikan agama islam, itu harus terbuka,” ujarnya.
Dalam Seminar Nasional ini Kaprodi PAI UBP Karawang, Khoerudin mengungkap seminar tersebut digelar di setiap semester yang di ikuti oleh mahasiswa prodi PAI dan mahasiswa prodi lainnya. “Program ini memang sudah direncanakan per semester, jadi setiap semester itu kita mengadakan seminar Pendidikan Agama Islam yang tema nya sendiri disesuaikan dengan kondisi zaman,” kata Khoerudin.
Khoerudin berharap para mahasiswa setelah mengikuti kegiatan ini bisa adaptif terhadap perubahan zaman. “Kita mencoba untuk membekali para mahasiswa dari Prodi PAI dan prodi lainnya cara berfikir dan bertingkah laku yang adaptif terhadap perubahan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai agama, seperti nilai-nilai toleransi, dan moderasi agama,” jelasnya.
Dia juga bersyukur antusiasme para mahasiswa UBP Karawang untuk mengikuti Seminar Pendidikan Agama Islam sangat tinggi.“Alhamdulillah, peserta yang hadir di seminar ini mencapai 1000 orang, melalui ofline dan online, terdiri dari Prodi PAI, dan prodi umum lainnya, semoga acara ini bermanfaat dan memiliki dampak yang positif bagi mahasiswa,” ujarnya.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Rektor UBP Karawang, Prof. Dr. Dedi Mulyadi, SE., MM, para dosen dan juga narasumber dari Bandung, Dr. Abdul Holik, M. Pd. Serta Kiyai Agus Fudholi sebagai moderator.
****Red******