Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Orangtua Protes, Buntut Aksi 'Cukur Asal-asalan' Puluhan Siswa SMPN 1 Maniis Purwakarta oleh Babinsa

Kamis, 07 September 2023 | September 07, 2023 WIB Last Updated 2023-09-07T07:24:28Z

 



HOTNASIONAL.COM, PURWAKARTA - Sebanyak 90 siswa di SMPN 1 Maniis, Kabupaten Purwakarta dicukur rambut secara asal-asalan oleh anggota TNI yang bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa).

Aksi Babinsa di wilayah sekolah tersebut pun viral di media sosial. Dalam video yang beredar, anggota Babinsa Maniis bernama Dandan mencukur rambut para siswa itu dengan gunting. Siswa yang dipotong rambutnya hanya bisa menunduk pasrah.

Diketahui, aksi pencukuran rambut tersebut berlangsung saat upacara sekolah di lapangan SMPN 1 Maniis, Senin (4/9/2023).

Saat itu, Babinsa dari Kodim 0619/Purwakarta diminta pihak sekolah untuk menjadi pembina upacara dengan materi pembinaan kedisiplinan siswa.

Aksi anggota TNI dari Kodim 0619 Purwakarta itu pun diprotes orang tua siswa. Mereka marah dan meminta anggota Babinas itu bertanggung jawab karena telah menggunting rambut siswa asal-asalan.

Pihak sekolah kemudian melakukan mediasi dengan mempertemukan puluhan orang tua siswa, anggota Babinsa dan pihak sekolah, pada Rabu (6/9/2023).

Kepala Sekolah SMPN 1 Maniis, Yana Heryana menyampaikan bahwa pencukuran rambut yang dilakukan oleh anggota Babinsa tersebut berlangsung scara spontan.

“Jadi anggota Babinsa itu memang kami panggil sebagai pembina upacara. Saat pelaksanaan upacara, diduga ada siswa berambut gondrong sehingga Babinsa secara spontak melakukan pemotongan rambut sebagai bentuk pembinaan,” ucap Yana, Rabu (6/9/2023).

Yana mengaku bahwa pembinaan yang dilakukan oleh pihak sekolah dan Babinsa dengan melakukan pencukuran rambut siswa itu kurang tepat.

“Menurut kami dari pihak sekolah dan saya sebagai kepala sekolah secara terbuka meminta maaf atas kejadian tersebut. Kami juga sudah sampaikan maaf tersebut ke wali murid atau orang tua siswa secara terbuka di sekolah pada hari ini, Rabu (6/9/2023) siang,” ucapnya.

Seorang wali murid siswa SMPN 1 Maniis, Dade Suharsono, mengaku menerima jika anaknya salah dan diberi sanksi. Namun ia tidak terima jika hukumannya tidak mendidik seperti pencukuran rambut yang asal-asalan.

“Tapi setelah mengetahui bahwa anak saya itu gondrong, saya menerima hal itu dalam bentuk pendidikan anak. Namun, saya harap pihak sekolah atau Babinsa mungkin memiliki cara lain dalam menjalani pembinaan siswa,” kata Dade.

Dade mengapresiasi mediasi yang dilakukan. Namun ia terus menekankan jika pihak sekolah ataupun TNI harus mengubah sikap dalam cara mendidik atau menghukum siswa.

Terpisah, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0619/Purwakarta, Letkol Arm Andi Achmad Afandi mengatakan bahwa hal itu terjadi berawal dari sejumlah siswa yang melakukan kenakalan remaja.

Meski demikian, lanjut dia, hal yang dilakukan oleh anggota Babinsa Desa Citamiang, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta untuk mencukur rambut puluhan siswa tersebut kurang tepat.

“Sebenarnya hanya kurang komunikasi saja antara pihak sekolah dengan orang tua. Saat itu, anggota kami diminta oleh pihak sekolah untuk melalukan pembinaan terhadap sejumlah siswa. Namun yang terjadi adalah pemotongan rambut, seharusnya, sebelum dipotong rambut siswa itu, pihak sekolah atau Babinsa terlebih dahulu memberi teguran kepada para siswa,” ucapnya.

Dandim mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan teguran terhadap anggota Babinsa yang melakukan pemotongan rambut para siswa SMPN 1 Maniis Purwakarta.

“Tak hanya memberikan teguran, kami juga sudah melakukan musyawarah dengan pihak orang tua dan pihak sekolah. Atas kejadian tersebut juga telah diselesaikan secara musyawarah,” pungkasnya. ***

(sumber : westjavatoday.com)

×
Berita Terbaru Update