HOTNASIONAL.COM, KABUPATEN BANDUNG BARAT - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menertiban dan pembinaan terhadap kendaraan angkutan umum, sebagai upaya penertiban dan antisipasi tindak kriminalitas di tranportasi publik.
Tak hanya itu, Dishub KBB juga menertibkan sejumlah angkutan umum dengan kaca bergambar calon legislatif (Caleg).
Kepala Dishub Bandung Barat Fauzan Azima mengatakan, angkutan umum dengan kaca yang tertutup rentan dengan tindak kriminal, untuk itu baik stiker maupun kaca film gelap terpaksa dilepas paksa.
Tidak sedikit kaca bagian belakang pada kendaraan angkutan umum perkotaan, kerap digunakan sebagai iklan bergambar dengan menempelkan stiker caleg yang menutup seluruh kaca
"Secara regulasi tidak boleh menutupi kaca kendaraan full, yang boleh hanya sepertiganya. Jadi tadi yang kacanya pada ketutup full itu kita cabut," ujar Fauzan, melalui keterangannya, dikutip Jumat (11/8/2023).
"Sudah didapatkan beberapa kendaraan yang masih menggunakan kaca film dengan kepekatan cukup gelap sehingga kami cabut," kata Fauzan.
Lanjut Fauzan, penggunaan kaca film pada angkutan umum perkotaan diatur dalam UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, bahwa ketebalan maksimum kaca film kendaraan yang diperbolehkan hanya 40 persen pada jendela depan serta 70 persen pada jendela samping dan belakang.
Pencabutan paksa baik stiker bergambar caleg maupun kaca film pekat ini, sebagai penertiban agar pelaku usaha angkot tidak sembarang menerima tawaran dari partai politik, untuk menempelkan stiker sampai menutup full kaca kendaraan.
"Tadi kita dapat tiga kendaraan bergambar (Caleg). Mudah-mudahan dengan tindakan terhadap 3 sampel angkot tadi bisa jadi pelajaran kepada pemilik atau operator agar tidak lagi melakukan penutupan kaca," bebernya.
Dishub KBB Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Supir Hingga Dokumen Angkot
Dalam rangka pembinaan terhadap kendaraan angkutan umum, Dishub KBB melakukan pemeriksaan kesehatan dan tes urine supir hingga kelengkapan dokumen kendaraan, di Terminal Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (10/8/2023) kemarin.
“Ini sekaligus pencegahan dalam rangka keselamatan menyusul adanya insiden sopir angkot jurusan Cililin-Cimahi yang menabrak sejumlah pengendara sepeda motor akibat terpengaruh minuman keras,” kata Kepala Dinas Perhubungan KBB, Fauzan Azima.
Fauzan menjelaskan, pembinaan dan pemeriksaan kesehatan ini menargetkan sopir angkot, bus dan elf yang bisa melayani trayek ke wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat dan pihaknya menggandeng Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bandung Barat, untuk memeriksa supir jika terindikasi mengonsumsi obat-obatan terlarang.
“Sejauh ini para pengemudi yang diperiksa dipastikan masih dalam kondisi sehat. Namun, kita masih mengambil uji sampel sesuai target, yakni 50 orang,” ujarnya
Fauzan berharap semua pengemudi sehat dan tidak mengkonsumsi obatan terlarang. pasalnya, dapat membahayakan penumpang, dan jangan sampai terulang kembali kecelakaan angkutan umum, dampak pengaruh alkohol.
“Kita tidak harapkan itu. Tapi, mudah-mudahan lokasi pembinaan ini menjadi titik awal, agar kita melakukan pemeriksaan kesehatan kepada para pengemudi secara konsisten karena sebetulnya sampel di sini sudah bisa mencakup secara keseluruhan, Kemudian, kita pun menggandeng aparat kepolisian, TNI dan Jasa Raharja,” sambungnya.
Tak hanya pemeriksaan kesehatan, sambung Fauzan, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pemeriksaan administrasi dokumen kelengkapan kendaraan dan uji emisi kendaraan.
"Administrasi pun sama, kita lakukan pengecekan dan memang ada beberapa yang belum lengkap secara administratif. Kita periksa mulai dari dokumen SIM, KIR, STNK, termasuk kondisi pengemudinya pun harus sehat,” ucapnya.***
