Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pentingnya Pengetahuan Penggunaan Alat Kontrasepsi

Senin, 26 September 2022 | September 26, 2022 WIB Last Updated 2022-09-26T07:18:52Z


HOTNASIONAL.COM, Jakarta - KB (Keluarga Berencana) adalah program pemerintah Indonesia sejak tahun 1970. Program tersebut bertujuan untuk mengendalikan pertambahan jumlah penduduk, membatasi angka kelahiran, dan mengatur jarak kelahiran sehingga dapat menciptakan keluarga sehat sejahtera. 

Program ini juga diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi karena kehamilan yang tidak diinginkan ataupun jarak kelahiran yang terlalu dekat. Upaya dalam mendukung program tersebut adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan dan menjarangkan atau mengatur jarak kelahiran.

Pentingnya Penggunaan Alat Kontrasepsi

Menghindari kasus kehamilan yang tidak diinginkan

Kasus kehamilan yang tidak diinginkan sering terjadi di sekitar kita. Pada kasus kehamilan yang tidak diinginkan kerap berujung pada tindakan aborsi yang berdampak pada kesehatan ibu. Penggunaan alat kontrasepsi dapat menjadi solusi untuk mengatur jarak kelahiran sehingga meminimalisir terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.

Membantu tumbuh kembang anak

Perencanaan kehamilan yang baik dapat membantu pertumbuhan anak. Anak akan dapat memperoleh kasih sayang dan perhatian yang lebih banyak dari kedua orang tuanya, khususnya dalam masa tumbuh kembangnya. Ibu juga dapat memaksimalkan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif bagi bayinya. Hal ini tentunya akan berbeda jika dibandingkan dengan keluarga yang memiliki banyak anak.

Meningkatkan kualitas keluarga

Alat kontrasepsi digunakan untuk menjarangkan kehamilan atau menjaga jarak kelahiran. Dengan demikian, penggunaan alat kontrasepsi juga dapat mengurangi risiko kematian ibu dan bayi karena jarak kelahiran yang terlalu dekat atau terlalu sering. Selain itu, mengatur jarak atau jumlah kelahiran diharapkan dapat meningkatkan kualitas keluarga, khususnya kehidupan perekonomian keluarga. 


Pasangan Menggunakan Alat Kontrasepsi

Ada pasangan yang menginginkan banyak momongan, ada pula yang menginginkan jumlah tertentu untuk buah hati mereka. Untuk mencegah kehamilan, pasangan biasanya menggunakan alat kontrasepsi. Ada banyak jenisnya, namun masing-masing alat kontrasepsi ini sebaiknya digunakan sesuai dengan kebutuhan. Biasanya alat kontrasepsi dikelompokkan sesuai dengan fase jenisnya, yaitu:

1. Menunda Kehamilan

Pada fase ini penggunaan alat kontrasepsi biasanya digunakan oleh pasangan yang menikah muda atau pasangan yang menunda kehamilan karena hal tertentu.

2. Merencanakan Kehamilan

Pada fase ini, alat kontrasepsi digunakan untuk mengatur jarak kehamilan dari anak pertama ke anak kedua. Kontrasepsi ini juga biasanya digunakan oleh ibu yang sedang masa menyusui agar jarak anak kedua di rentang perbedaan usia yang ideal.

3. Tidak Ingin Hamil

Pada fase ini, alat kontrasepsi memang digunakan untuk menghentikan kehamilan. Bisa disebabkan berbagai faktor, misalnya kesehatan dan biasanya juga bersifat permanen.

Untuk memilih alat kontrasepsi secara tepat, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan misalnya, intensitas hubungan suami istri. Jika hubungan suami istri jarang terjadi, misalnya karena hubungan jarak jauh maka bisa menggunakan pil KB atau kondom.

Perlu diperhatikan juga jika menggunakan alat kontrasepsi tidak pada ibu yang sedang dalam kondisi hamil. Alat kontrasepsi ini biasanya mulai digunakan pada ibu sudah mulai menstruasi sehingga dapat memastikan bahwa ibu tidak dalam kondisi hamil. Selain itu, jenis kontrasepsi pil KB tidak disarankan bagi ibu yang pelupa. Ini karena penggunaannya harus sesuai dengan jadwal yang ada jika tidak dapat terjadi kehamilan.

Pentingnya Pengetahuan Tentang Kontrasepsi bagi Remaja

Usia remaja termasuk rentang usia ketika organ reproduksi sudah aktif. Oleh karena itu, informasi mengenai kesehatan seksual, termasuk penggunaan kontrasepsi, menjadi sangat penting. Seperti penelitian yang diungkapkan oleh Journal of Sociological Research, kehamilan dan infeksi penyakit menular seksual sangat rentan dialami oleh remaja. 

Penyakit seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan bisa memicu masalah kesehatan fisik maupun psikis. Pembicaraan tentang seks dan kontrasepsi sebaiknya tidak menjadi tabu, untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan. Pengetahuan mengenai kontrasepsi adalah satu hal yang perlu menjadi bagian penting bagi remaja.

Kontrasepsi dan Remaja

Kontrasepsi adalah pengaturan fertilitas yang digunakan untuk mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual. Wajarnya, kontrasepsi digunakan untuk pasangan menikah yang ingin memberikan jarak kehamilan atau menunda kehamilan. 

Namun, tak bisa dimungkiri, pasangan yang sudah aktif secara seksual juga perlu menggunakan kontrasepsi untuk mencegah penularan infeksi menular seksual atau kehamilan yang tidak diinginkan. 

Ada beberapa metode kontrasepsi, di antaranya adalah metode barier, hormonal, dan non-hormonal. Metode tersebut digunakan sebelum atau selama berhubungan. Selain itu, penggunaan kondom adalah satu-satunya pilihan untuk mencegah kehamilan sekaligus infeksi menular seksual. 

Walau begitu, apapun pilihan kontrasepsinya tidak bisa menjamin 100 persen akurat. Remaja perlu mengetahui kontrasepsi bukan jaminan, melainkan hanyalah sebagai proteksi. Selalu ada konsekuensi dan risiko yang mungkin terjadi saat melakukan hubungan seksual, baik menggunakan atau tidak menggunakan kontrasepsi. 

Berbicara soal seks, terutama kepada remaja, terkadang menjadi hal yang menakutkan. Pasalnya, hal tersebut bertentangan dengan berbagai aspek, mulai dari norma, agama, hingga kesehatan. Apalagi pembicaraan di ruang keluarga, orangtua kerap menghindari obrolan mengenai seks dengan anak.

Seharusnya, sumber terbaik bagi anak remaja untuk mendapatkan informasi mengenai seks adalah keluarga. Ketika ada keterbukaan, maka anak remaja tidak perlu malu ataupun ragu menanyakan perihal perubahan fisik dan pengetahuan seksual kepada orang tua. 

Pentingnya peranan orangtua, maupun lembaga, serta komunitas edukatif untuk memberikan informasi mengenai seks kepada anak remaja. Tanamkan pada remaja untuk berpikir panjang sebelum berani melakukan hubungan seks. Ada begitu banyak risiko di balik perbuatan tersebut

Risiko Melakukan Hubungan Seks di Usia Remaja

Organ reproduksi yang berkembang dan mengalami perubahan, tentunya mengundang rasa penasaran bagi remaja. Ini adalah hal yang normal. Namun, sebelum bergerak di luar batas, ada baiknya remaja mengetahui risiko di balik melakukan hubungan seks di usia yang masih dini. Banyak anak muda terlibat dalam perilaku dan pengalaman risiko seksual yang dapat menyebabkan dampak kesehatan yang tidak diinginkan.

×
Berita Terbaru Update