HOTNASIONAL.COM, Jakarta - Gelombang pertama dari sekitar 10.000 orang rekrutan militer Ukraina yang tidak berpengalaman, memulai latihan militer di Inggris. Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) menyatakan bahwa mereka akan dilatih selama beberapa bulan mendatang di Inggris.
Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (9/7/2022),
program baru yang dipimpin Inggris ini melibatkan 1.050 personel layanan
Inggris yang melatih para relawan Ukraina, yang memiliki sedikit atau tanpa
pengalaman militer. Mereka akan dilatih di situs-situs Kementerian Pertahanan
di seluruh Inggris selama beberapa bulan.
Kursus kilat ini didasarkan pada pelatihan dasar
tentara Inggris, yang mencakup penanganan senjata, pertolongan pertama di medan
perang, taktik patroli, dan undang-undang seputar konflik bersenjata.
Pelatihan ini digelar menyusul Operasi Orbital
Inggris - didorong oleh invasi Rusia 2014 ke Krimea dan Ukraina timur - yang
memberikan pelatihan militer Ukraina pada 22.000 orang antara 2015 dan 2022.
"Program pelatihan baru yang ambisius ini
adalah fase berikutnya dalam dukungan Inggris kepada Angkatan Bersenjata
Ukraina dalam perjuangan mereka melawan agresi Rusia," kata Menteri
Pertahanan Inggris Ben Wallace dalam sebuah pernyataan, setelah mengunjungi
para relawan terbaru itu minggu ini.
"Dengan menggunakan keahlian Angkatan Darat
Inggris kelas dunia, kami akan membantu Ukraina untuk membangun kembali
kekuatannya dan meningkatkan perlawanannya saat mereka mempertahankan kedaulatan
negara mereka dan hak mereka untuk memilih masa depan mereka sendiri,"
imbuh Wallace.
Ukraina saat ini terus melakukan perlawanan sengit
setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi militer terhadap
tetangga baratnya itu pada 24 Februari lalu.
Putin telah menantang negara-negara Barat untuk
mencoba dan mengalahkan Rusia "di medan perang". Dia mengatakan
intervensi Moskow di Ukraina menandai pergeseran ke "dunia multi-kutub."
Dilansir dari kantor berita AFP, Jumat (8/7/2022),
dalam salah satu pidato paling kerasnya sejak dia mengirim pasukan ke Ukraina
pada 24 Februari, Putin pada Kamis (7/7) waktu setempat juga mengecam
"liberalisme totaliter" yang dia katakan telah berusaha diterapkan
oleh Barat di seluruh dunia.
"Hari ini kami mendengar bahwa mereka ingin mengalahkan
kita di medan perang. Nah, apa yang bisa Anda katakan di sini? Biarkan mereka
mencoba," kata Putin kepada para anggota parlemen senior Rusia pada hari
ke-134 invasi Rusia di Ukraina.
Inggris telah terbukti menjadi salah satu sekutu
paling setia Ukraina, dengan menyediakan bantuan militer senilai £2,3 miliar
(US$ 2,8 miliar), termasuk lebih dari 5.000 senjata anti-tank NLAW dan sistem
roket peluncuran ganda M270.
Sumber : Detik.com