Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

PMK tak Pengaruhi Penjualan Daging Sapi di Pasar Sumedang

Sabtu, 09 Juli 2022 | Juli 09, 2022 WIB Last Updated 2022-07-09T08:17:01Z



HOTNASIONAL.COM,
 Sumedang - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan, ternyata tidak mempengaruhi penjualan daging sapi di Pasar Sumedang. Aktifitas jual beli daging sapi terlihat normal.  

Para pedagang menjual daging sapi di pasar mulai dari 130 ribu hingga 140 ribu rupiah setiap kilogramnya. Ditengah maraknya penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak yang terjangkit ini, tidak mempengaruhi jual beli daging sapi di Pasar Sumedang. 

Salah seorang pedagang daging sapi Gingin (32) mengaku tidak mengalami kendala untuk bisa mendapatkan daging sapi dari para pemotong hewan.

Meskipun diakuinya sempat khawatir dengan adanya PMK yang masuk ke Sumedang, yang akan mempengaruhi harga jual beli daging sapi dan membuat pendapatan  pedagang menurun. 

"Alhamdulillah, sejauh ini harga daging sapi tidak terpengaruh adanya PMK. Kenaikan harga biasa terjadi menjelang Idul Adha, tapi tidak terlalu signifikan" ujar Gingin.

Hal serupa juga diungkapkan Kokoy (52) pedagang daging sapi Pasar Sumedang mengatakan, isu PMK ini tidak berdampak signifikan terhadap usaha yang gelutinya. 

Dia mengaku, omzet penjualan daging sapinya berjalan normal seperti biasa. 

"Penyakit mulut dan kuku, tidak ada pengaruhnya disini. Stok daging di pasar banyak, daging sapi yang dijual juga sehat," sebutnya.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sumedang Nandang Suparman menjelaskan, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang telah melakukan upaya upaya penanganan PMK dengan membentuk satgas untuk memantau dan menangani penyakit terhadap ternak sapi dan kambing. 

"Langkah-langkah yang telah kami lakukan dalam rangka penanganan penyebaran PMK ini adalah pembentukan Tim Satgas PMK, pembentukan Posko dan Sekretariat Satgas serta melakukan pemantauan ternak," ungkap Nandang.

Selain itu, pihaknya juga telah melaksanakan sosialisasi dan edukasi tentang PMK dengan prioritas para peternak, pengusaha ternak dan masyarakat.  

"Yang tidak kalah penting dari itu, kami juga melakukan disinfeksi ke kandang, ke pemotongan hewan sampai ke pasar hewan," tandasnya.  ***




×
Berita Terbaru Update