Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Menkes RI Resmikan Pabrik Alat Uji Diagnostik Kesehatan SD Biosensor dan PT. Standard Biosensor Healthcare Purwakarta

Kamis, 20 Januari 2022 | Januari 20, 2022 WIB Last Updated 2022-01-20T10:44:41Z
PURWAKARTA, HOTNASIONAL.COM -  - Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin hadiri peresmian pabrik alat uji diagnostik kesehatan SD Biosensor dan PT. Standard Biosensor Healthcare, di Campaka, Kabupaten Purwakarta, pada Kamis (20/1/2022).

Menkes mengatakan, seiring dengan mewabahnya COVID-19 di dunia termasuk Indonesia, kebutuhan produk kesehatan yang berbasis diagnostik menjadi kebutuhan utama.

"Bapak Presiden memberi tugas kepada saya selain vaksinasi, dan penanganan pandemi, kemudian masalah transformasi di sektor kesehatan," ujar Menkes usai meresmikan Pabrik SD Biosensor dan PT. Standard Biosensor Healthcare.

Ia mengungkap di awal-awal pandemi, Indonesia, bahkan seluruh dunia sempat kesulitan mendapatkan kedua produk diagnostik kesehatan, seperti PCR atau Antigen, sehingga harga untuk layanan PCR atau Antigen melonjak dan mahal.

Oleh karena itu, kata Budi, SD Biosensor dan PT. Standard Biosensor Healthcare adalah sebuah perusahaan produsen produk diagnostik kesehatan papan atas di dunia, perusahaan asal Korea Selatan tersebut telah dikenal dengan sederet produk alat diagnostik kesehatan yang telah mendapatkan pra kualifikasi dari WHO untuk sebagian besar produknya.

"Perusahaan ini menempatkan Indonesia sebagai basis produksi terbesar kedua di luar Korea Selatan untuk kawasan Asia Tenggara," kata dia.

Ia menuturkan, transformasi sistem tatanan kesehatan merupakan persiapan jika kedepan terjadi bencana atau pandemi. Suplai dari ujung ke ujung merupakan komponen yang penting dari hal tersebut.
"Kita sudah melakukan pengetatan kepada perusahaan dunia, yang bisa membangun pabriknya di Indonesia, karena pengalaman waktu pandemi kemarin kita butuh obat gak bisa kita dapat, bukan tidak punya uang. Karena semua negara lockdown, dari situ kita belajar agar mereka mau membangun pabriknya di Indonesia," paparnya.

Chairman SD Biosensor Cho Youngshik mengatakan, kehadiran SD Biosensor di Indonesia telah mempertimbangkan berbagai aspek, seperti keandalan teknologi Korea, kondisi pasar Indonesia, serta berbagai tantangan kesehatan yang dihadapi Indonesia. 

"SD Biosensor dan PT. Standard Biosensor Healthcare berupaya untuk turut berkontribusi mengatasi masalah yang disebabkan oleh penyakit-penyakit yang sudah diprediksi di masa yang akan datang," ujar Cho Youngshik.

Ia menyatakan, hubungan kerjasama antara Korea dan Indonesia juga akan lebih erat, agar dapat berkembang menjadi mitra yang baik di masa yang akan datang.

"Kami berharap PT. Standard Biosensor Healthcare dapat menjadi perusahaan yang dapat memberi banyak kontribusi untuk Indonesia,” kata dia.

Tak hanya itu, dalam lima tahun kedepan, kedua perusahaan juga menargetkan akan membangun pusat pengembangan dan penelitian (R&D center) sendiri yang akan bekerjasama dengan berbagai Universitas, Lembaga Pendidikan Kesehatan dan Lembaga Kesehatan di Indonesia.

"Dalam mengembangkan alat diagnostik dengan strain khusus Indonesia, dan memproduksi bahan baku secara mandiri, kami juga akan bekerjasama dengan lembaga kesehatan dan universitas di Indonesia untuk mendirikan R&D Center," ucapnya. ***red**""
×
Berita Terbaru Update