Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Dinkes Bekasi Ralat Kabar Kasus Omicron di Daerahnya

Rabu, 08 Desember 2021 | Desember 08, 2021 WIB Last Updated 2021-12-08T11:08:56Z

 


JAKARTA, HOTNASIONAL.COM Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti mengungkapkan menemukan empat penemuan kasus Covid-19 varian B.1.1.529 atau Omicron berdasarkan hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).

Hal ini Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti dalam laman web resmi bekasikab.go.id. Sri menyebut empat kasus Omicron yang ditemukan di Bekasi merupakan warga Jakarta.

"Jadi 4 orang yang terpapar virus Omicron itu bukan warga Kabupaten Bekasi tapi warga DKI Jakarta," kata Enny seperti dikutip laman resmi Pemkab Bekasi, Rabu (8/12/2021).

Enny menuturkan, empat orang warga yang terpapar virus Omicron itu diketahui setelah melakukan perjalanan dari luar negeri. Mereka dinyatakan positif Covid-19 jenis Omicron setelah melakukan pemeriksaan sampel di laboratorium Farmalab.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah kabar Omicron sudah masuk Indonesia.

"Tidak benar (ada 4 kasus Omicron). Sampai saat ini belum ada Omicron," kata Nadia.

Sebagai informasi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut seluruh dunia, khususnya ahli di bidang virologi masih meneliti varian Covid-19 jenis B.1.1.529 atau Omicron. 

Budi mengungkapkan, ada tiga kelompok bahaya yang sedang diteliti terhadap mutasi corona jenis Omicron ini.

Dalam kelompok meningkatkan keparahan, sampai saat ini belum indikasi bahwa Omicron meningkatkan keparahan seseorang yang terinfeksi.

Sementara itu, dalam kelompok meningkatkan pemularan lalu kelompok menurunkan antibodi dari kekebalan setelah vaksinasi dan penyintas Covid-19, Budi menyebut kemungkinan besar transmisi benar.

"Ada 3 kelompok bahaya, tingkatkan peningkatan, peningkatan transmisi, penurunan kemampuan antibodi dari infkesi dan vaksinasi. Yang pertama belum ada konfirmasi, yang kedua dan ketiga kemungkinan besar iya. Tapi sekali lagi belum konfirmasi karena sedang diperiksa oleh para ahlinya," kata Budi, Minggu, 28 November.

Oleh karena itu, saat ini pemerintah baru menetapkan 11 negara asal pelaku perjalanan yang dilarang masuk ke Indonesia, yakni Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambik, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia, dan Hongkong.

Sementara itu, pemerintah juga memperpanjang masa pembatasan pelaku perjalanan internasional yang masuk ke Indonesia, di luar 11 negara yang dilarang tersebut. Sebelumnya, masa berlaku 3 hari dan kini berlaku 7 hari.

Berita 4 Warga DKI Terpapar Omicron di Situs Pemkab Bekasi Kini Dihapus

Pemerintah Kabupaten Bekasi membuat geger masyarakat dengan mengungkapkan empat warga asal Jakarta terpapar virus Corona B.1.1.529 atau Omicron. Namun, kini berita tersebut sudah diklarifikasi.

Berita tersebut sempat lewat situs resmi Pemkab Bekasi, bekasikab.go.id. Namun, kini berita tersebut sudah dihapus atau di-takedown. Alamat situs berita tersebut kini sudah tidak bisa lagi diakses.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny juga kini telah membantahnya. Ia menyebut berita tersebut tidak benar.

"Beritanya enggak benar ya," ujar Sri saat dihubungi, Rabu (8/12/2021).

Sebut Warga Jakarta Terpapar Covid-19

Dinas Kesehatan Pemkab Bekasi, sebelumnya, mengaku menemukan empat kasus orang terpapar varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron. Namun, pasien tersebut dikabarkan bukan merupakan warga Bekasi, melainkan DKI Jakarta.

Kabar tersebut lewat situs resmi Pemkab Bekasi, bekasikab.go.id. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny sendiri yang menyatakannya dalam keterangan tertulis.

mengumumkan kabar tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku akan memeriksanya terlebih dahulu. Nantinya Dinas Kesehatan DKI akan langsung memastikan kabar tersebut.

“Semua informasi seperti itu penting untuk disampaikan kepada kami untuk disampaikan ke jajaran terkait untuk dapat merespons semuanya,” ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (8/12/2021).

Riza mengakui mendapatkan banyak laporan tentang omicron. Namun, perlu dipastikan apakah benar atau tidak mengingat gejala yang mirip.

“Ada beberapa informasi itu tapi kita akan cek bersama-sama,” pungkasnya.***

×
Berita Terbaru Update